Ahlan wa Sahlan

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam, dan semoga shalawat salam tercurah kepada Muhammad saw, para sahabat dan keluarganya, juga untuk ummatnya hingga akhir zaman

Kasih, selamat datang di rumah hatiku
Terima kasih karena telah memilihku, bersedia bersabar dengan egoku, dan memperjuangkan ikatan ini hingga ikrar diucap

Aku tak ingin memilihmu hanya karena rupamu, kecerdasanmu, kekayaanmu, kedudukanmu, sebab mereka hanya titipan yang dengan mudah diambilNya untuk menguji kita…
Aku ingin memilihmu semata karena baiknya agama dan akhlaqmu sehingga ku kan ikut menjaganya bahkan membantumu menyuburkannya sehingga ikatan ini kekal hingga firdausNya…
Dan aku berharap demikian pula halnya saat kamu memilihku

Perlu kau ketahui, Kasih, aku hanya wanita biasa yang bukan tanpa cacat cela
Punya serba kekurangan untuk Kau lengkapi
Aku berdoa semoga Kau terpelihara dari kejelekanku
dan justru mendapat banyak keberkahan dari pernikahan kita ini

Kasih, selamat menghuni kedalaman jiwaku
Rengkuh aku dalam setiap episode hidupmu, jangan pernah lepaskan tanganku, dan bersabarlah untuk tetap memelihara janji akbar ini

Mungkin ada seseorang di masa lalumu dan ada seseorang pula di masa laluku, tapi biarkanlah mereka menjadi sekedar masa lalu
Ini masanya bagi kita berdua menjejaki satu episode akselerasi menujuNya tanpa perlu terpaku lagi ke belakang; menyesali yang terjadi
Dan aku ingin masa depan akan kita cita-citakan bersama-sama

Padamu aku berpesan: perhatikanlah lisanmu, jangan dengan mudahnya kau kata ‘sesuatu’ sebab kata itu bisa menjadikanku kembali haram bagimu
Bila suatu saat ada yang tidak menyenangkan bagimu, ingatlah kembali kebaikanku dan pikirkanlah bahwa perceraian itu hal halal yang dibenciNya

Kasih, sebagai pembuka, aku ingin mengatakannya kepada seseorang bertitle suami… untuk pertama kali… Ya, sebab aku tak pernah mengatakannya kepada seorang pun selain mahramku:
Uhibbuka fillah… aku mencintaimu karena Allah…
semoga selalu fillah… sehingga cinta ini lillah, billah, ilallah…

Tujuan Akhir

apa tujuan sang penyabar?
apa tujuan sang penolak?
apa tujuan sang pecinta?
jika jawaban akhirnya adalah Allah,
biar sang pendoa berharap kebaikan untuk para pngincar ridhaNya

tapi, jika jawabannya nafsu syahwat, ego, dkk
semoga qalbu-qalbu itu kembali diluruskan,
semoga al-ilah tidak lagi tertukar,
semoga mahabbah tidak disalahartikan…

jadilah seorang zahid, akhi, dengan caramu sendiri
karena ia memperoleh bidadari dengan membayar mahar nyawa demi jihad di jalanNya

jadilah seorang khansa, ukhty, dengan caramu sendiri
karena ia menebus jannah dengan meridhai anak2nya gugur di medan juang

Doa Ketika Jatuh Cinta

Ya Allah, jika aku jatuh cinta,
cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu,
agar bertambah kekuatan ku untuk mencintai-Mu.

Ya Muhaimin, jika aku jatuh cinta,
jagalah cintaku padanya agar tidak melebihi cintaku pada-Mu

Ya Allah, jika aku jatuh hati,
izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut pada-Mu, agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu.

Ya Rabbana, jika aku jatuh hati,
jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling pada hati-Mu.

Ya Rabbul Izzati, jika aku rindu,
rindukanlah aku pada seseorang yang merindui syahid di jalan-Mu.

Ya Allah, jika aku rindu,
jagalah rinduku padanya agar tidak lalai aku merindukan syurga-Mu.

Ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu,
janganlah kenikmatan itu melebihi
kenikmatan indahnya bermunajat di sepertiga malam terakhirmu.

Ya Allah, jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu,
jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh
dalam perjalanan panjang menyeru manusia kepada-Mu.

Ya Allah, jika Kau halalkan aku merindui kekasih-Mu,
jangan biarkan aku melampaui batas
sehingga melupakan aku pada cinta hakiki dan rindu abadi
hanya kepada-Mu.

Ya Allah Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam naungan cinta pada-Mu, telah berjumpa dalam ketaatan pada-Mu, telah bersatu dalam dakwah pada-Mu, telah berpadu dalam membela syariat-Mu. Kokohkanlah ya Allah ikatannya. Kekalkanlah cintanya. Tunjukilah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan nur-Mu yang tiada pernah padam. Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal di jalan-Mu, hidupkanlah dengan mengenal-Mu, dan matikanlah dalam syahid di jalan-Mu

Doa Penantian

Ya Rabbi, jika aku sudah diperkenankan olehMu memilih pasangan hidup
Maka, jangan biarkan aku memilih ia yang dengan ketampanannya membuat ia angkuh
Jangan Kau biarkan aku memilih ia yang dengan kecerdasannya membuat ia tertipu
Jangan Kau biarkan aku memilih ia yang dengan kekayaannya membuat dia lupa
Jangan Kau biarkan aku memilih ia yang dengan kedudukannya membuat ia buta

Ya Rabbi, bila memang aku sudah boleh memilikinya
Maka pilihkanlah untukku ia yang sederhana, apa adanya, dan bersahaja
Tetapkanlah untukku ia yang bisa kukuatkan keimanan dan keyakinannya
Tetapkanlah untukku ia yang mengajakku melupakan dunia meski hanya sebelah mata

Ia yang dengan ilmunya menjadi yang paling takut
Ia yang dengan cintanya menjadi pembela yang paling teguh
Ia yang dengan tutur kata dan budi pekertinya menjadi yang paling indah

Rabbi, izinkanlah aku mendampingi seseorang yang hendak syahid
Jadikanlah aku Khadijah baginya, menunggu kedatangannya lebih dulu di jannahMu

Rabbi, izinkanlah aku menyertai seseorang yang miliki semangat membelaMu
Jadikanlah aku pelengkap semangatnya dan ia pelengkap semangatku

Ya Ilahi, buatlah aku mencintaiMu, ia mencintaiMu, dan kami saling mencintai karenaMu

Ia yang sering hadir dalam mimpiku merengkuh cintaku, dengan cintanya, karena cintaMu
Sosok samar… yang aku tak pernah tahu bagaimana wajah yang kurindukan itu
Dalam benakku terbayang sinar wajahnya karena sujud yang panjang
Rongga dadaku melukiskan indahnya ia menata sebuah kehidupan
Sukmaku membuat sketsa kekayaan dalam hatinya menyenangkan hatiku

Ya Ilahi, aku memelihara hijabku, kuharap ia juga memelihara hijabnya,
Kaulah Sang Pemelihara kami

Rabbi, kala itu…
Buatlah aku menjadi penyejuk mata dan hatinya
Buatlah aku menjadi penawar dukanya
Buatlah aku menjadi tebing pelindungnya
Buatlah aku menjadi pendukung punggungnya
Buatlah aku…

Meskipun kami berada di tengah derita, bencana, atau bahaya
Walaupun kami harus berpisah karena tuntutan dan tuntunan di jalanMu
Sekalipun kami sulit bersua karena amanah dakwah di pundak kami
Moga tiap pertemuan kami selalu ada senyum dan rahmatMu yang tak terhingga
Moga tiap detik kebersamaan kami selalu ada kebaikan dan keharmonisan tercipta
Bahkan moga tiap perpisahan kami pun selalu ada penjagaanMu yang tiada hentinya

Akan tetapi, Rabbi, apakah Kau mau mendengar doa hambaMu yang hina ini?

Menggenapkan Din

Rasulullah pernah bersabda
fitnah terbesar bagi ummatku (arrijal) adalah annisa
dan mungkin juga bermakna sebaliknya:
fitnah untuk annisa adalah arrijal

dan siang itu kusimak tausiyahnya:
saat kita butuh perhatian,
saat kita cenderung senang,
dari dan atau kepada lawan jenis,
maka tiada lain jalan akhirnya adalah pernikahan

saat aku, kamu, dia, kita, dan siapapun merasa futur
mungkin saat ini yang kau butuhkan adalah teman hidup
yang kan mengisi satu spasi kehampaanmu
yang saling membantu untuk selalu kembali ke jalanNya

saat dakwah berjalan lambat dan bahkan cenderung turun
mungkin saat ini yang ia butuhkan adalah pasangan2 pejuang
yang menambah keberkahan dan meminimalisir maksiyat
yang saling menguatkan visi dan menyatukan tekad

saat negeri terasa carut marut tak tentu masa depannya
mungkin saat ini yang ia butuhkan adalah generasi masa depan
yang lahir dari keluarga qur’ani dan terlibat amal jama’iy
yang tumbuh dan besar dari penanaman narasi atas nama Ilahi

saat bumi ini mulai merindukan satu wujud keharmonisan
mungkin, ya sangat mungkin,
yang kita butuhkan adalah KEBERANIAN dan KESIAPAN
untuk mengambil amanah ini:
menggenapkan din.